WARTEG Kena Pajak..?

Ada lagi kontroversi yang dikeluarkan oleh Pemda DKI mengenai pengenaan pajak 10% bagi orang yang makan di Warung Tegal (Warteg)....ya pastinya mereka para pengusaha warteg keberatan dengan rencana tersebut...pengenaan pajak itu katanya akan menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) dengan menarik pajak restoran dari warung-warung nasi itu....lahh wong naik harga aja pelanggan nya protes gimana dikenakan pajak...

Menuruth gw sih harus Pemda bisa lebih peka mengenai isu-isu sensitif bagi publik...harusnya mereka melakukan kajian dan analisa dulu sebelum mengeluarkan statement ini..strategi komunikasi nya harus benar....kalo memang benar akan dikenakan pajak...ukuran nya apa?..WARTEG yang seperti apa yang mau dikenakan pajak...skala pendapatan berapa yang mau dikenakan?...mekanisme nya seperti apa?...apa insentif buat mereka yang setuju bayar pajak? mereka dapat apa dr pejak yang dibayarkan..?

Dari tempat warteg yang sering gw makan di daerah deket rumah, PUNGUTAN LIAR udah jadi langganan mereka juga...baik dari yang berseragam resmi maupun preman sehari bisa 2 - 3 kali pungutan...itu aja Pemda blum bisa melayani dengan baik pengaturan dan perlindungan buat mereka. Pengenaan pajak ini kalo ga diawasi sangat berpotensi dan mudah sekali terjadi penyelewengan....contoh nya ada pungutan resmi dari parkir resmi di daerah DKI....kemana tuh sekarang? gimana mekanisme nya? petugas parkir resmi dan tidak resmi jumlahnya banyakan yang ga resmi....ITU GA GA JELAS..!!

Nih katanya UU yang membahas mengenai pajak WARTEG tersebut yang gw kutip dr www.detik.com:

Pajak restoran yang akan dikenakan kepada warteg ini berdasarkan ketentuan pasal 1 angka 22 dan 23 UU 28/2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah yang menjadi payung hukum bagi Pemprov DKI Jakarta mengenakan pajak restoran sebesar 10 persen untuk warteg.

Berikut bunyi pasal 22 dan 23 UU No 28/2009 tentang Pajak Daerah:
Pasal 22 Pajak Restoran adalah pajak atas pelayanan yang disediakan oleh restoran.
Pasal 23 Restoran adalah fasilitas penyedia makanan dan/atau minuman dengan dipungut bayaran, yang mencakup juga rumah makan, kafetaria, kantin, warung, bar, dan sejenisnya termasuk jasa boga/katering.


Ayolah buat strategi komunikasi yang benar untuk menyampaikan kebijakan publik...gunakan cara dan waktu yang tepat dong....HENTIKAN BUAT KEBIJAKAN KONTROVERSI...!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar