CATATAN: Semoga PT Angakasa Pura II bisa mempertahankan suasana ini dengan konsisten dan segera membangun dan merenovasi terminal 1 dan 2 menjadi lebih baik lagi.
Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta - Terminal dengan konsep minimalis
Jakarta - Begitu saya tiba dari perjalan luar kota dengan menggunakan pesawat Mandala, baru kali ini saya melihat secara langsung didalam terminal 3 bandara Soekarno Hatta yang katanya masih baru dan sangat minimalis. Ternyata benar....bandara ini jauh lebih layak dibanding terminal 1 dan 2, ini lah yang seharus digunakan sebagai terminal international. Dengan konsep penataan ruangan yang lebih praktis dan didukung dengan pusat pelayanan dan informasi yang terpadu cukup membuat para pengguna jasa penerbangan merasakan pelayanan yang layak. Dengan di tempatkan nya berbagai macam resto cepat saji diantara nya Bakmi GM, Coffee Bean, dll menambah semarak suasana bandara. Toilet yang bersih dan terjaga, tidak ada nya kesemrawutan pengunjung, sign board yang jelas membuat suasana terminal ini menjadi lebih bai, tertata, bersih dan nyaman.
"Mie Nyemek" Khas Alun-alun Yogyakarta
Yogyakarta- Disela-sela kesibukan saat ada hajatan workshop international di Jogja, malam hari bersama2 rekan2 kantor menyempatkan untuk dinner di mie godog Pak Pele yg terletak di SD Keputran, Alun-alun Utara Yogya. Hehe entah emang namanya Pak Pele atau yg jualan emang penggemar Pele pemain bola itu saya ga sempat menanyakan hal itu. Masakan nya specialisasi masakan mie godog (rebus) , alun2 Yogyakarta. Salah satu menu yg membuat saya tertarik adalah menu "mie nyemek".
Mie nyemek itu ternyata adalah mie kuning yg di campur2 dengan mie putih alias bihun trus ada daun kol, telor, daun bawang, dengan takaran air yg ga terlalu banyak alias "becek" aja ga sampe banjir kuah nya.Minum nya di temenin wedang ronde dan es jeruk dan kerupuk kulit. Kuahnya pas (buat gw), ga terlalu pedas tp akhirnya gw tergoda untuk memakan cabai hijau biar segar.
Mie nyemek itu ternyata adalah mie kuning yg di campur2 dengan mie putih alias bihun trus ada daun kol, telor, daun bawang, dengan takaran air yg ga terlalu banyak alias "becek" aja ga sampe banjir kuah nya.Minum nya di temenin wedang ronde dan es jeruk dan kerupuk kulit. Kuahnya pas (buat gw), ga terlalu pedas tp akhirnya gw tergoda untuk memakan cabai hijau biar segar.
Ya kalo ke Jogja punya budget terbatas bisa jadi salah satu tempat yg bisa membantu untuk ngirit uang makan. Tapi tetap mesti menyisihkan receh untuk para pemusik jalanan. Beda nya sama pemusik jalanan di jakarta adalah kemampuanya lebih ok, sopan dan lengkap alat nya hehe ya walaupun di jakarta juga ada yg pake alat musik yg lengkap. Selamat mencoba.
Nasi Pecel Bu Wiryo "SGPC"
Yogyakarta - Mencoba menu makan siang ala anak kampus di "SGPC Bu Wiryo 1959" warung makan berkonsep sederhana yang menyajikan makanan specialisasi nasi pecel ( bahasa jawa nya sego pecel) dan nasi yg di campur dengan sup daging (seperti sup kacang biasa).
Dengan cara penyajian yg sederhana, bagi para penikmat nasi pecel tidak perlu menunggu lama untuk antri mengambil makanan. Nasi pecel disajikan langsung disiapkan begitu kita sampai di counter pemesanan, kita hanya perlu memiliki "teman" utk makan nasi pecel nya yang terdiri dari sate ayam, sate usus, ati ampela, bakwan, tempe, tahu dan kerupuk. Salah satu minuman yg cukup idola di sini yaitu es sari tomat alias jus tomat, gw jamin tambah segeerrrr.
Warung makan ini terletak di seberang fakultas kedokteran hewan UGM ini merupakan tempat makan favorite bagi masyarakat sekitar terutama para mahasiswa dan dosen. Waktu itu kita makan ber 4 dengan menu 3 nasi sop dan 1 nasi pecel dan beberapa bungkus kerupuk dan 4 es the manis dan 1 sari tomat hanya menghabiskan sekitar Rp 70ribu saja. Udah gitu ada live music nya lagii mantaaapp....
Wahh murah meriah yaaa....silahkan dicoba salad khas Yogya alias pecel hehe...
Langganan:
Postingan (Atom)