Dongeng Bersama Komunitas Wisata Bersih |
Ga cuma di udara ada juga polusi air yang juga melanda Jakarta, air yang merupakan sumber kehidupan semua makhluk hidup juga mengalami pencemaran di ibukota, kalo kita liat sama2, sekarang sungai mana di Jakarta yang layak atau bisa di hidupi oleh ikan? kaya nya hampir ga ada, kalo pon ada ikan nya ga bisa dimakan hehe karen polusi nya banyak. Di Jakarta, volume air bersih sudah semakin menurun, hal ini disebabkan oleh sampah-sampah yang dibuang ke sungai. Kebanyakan dari sampah yang dibuang tersebut adalah sampah jenis plastik dan styrofoam yang sulit untuk dicerna oleh alam.
Sebener nya kalo ditanyakan langsung ke warga Jakarta, warga telah memahami masalah ini. dan banyak dari mereka yang berinisiatif untuk ikut memperbaikinya dengan mengadakan kegiatan2 seperti bike to work, bike to school, dan CFD (Car Free Day) sebagai bentuk partisipasi untuk mengurangi tingkat polusi di Jakarta.
Komunitas Wisata Bersih
Salah satu komunitas yang memiliki kegiatan memadukan antara kepedulian kebersihan lingkungan hidup dengan wisata adalah Komunitas Wisata Bersih (twitter @wisatabersih). Komunitas yang di gawangi oleh Evelyn Suleeman (@evelynsuleeman) dan Trisno Sutanto (@trisnoss) ini mengajak komunitas nya untuk berwisata ke beberapa daerah wisata di kawasan Jakarta sekaligus melakukan kegiatan yang bersentuhan langsung dengan lingkungan hidup disekitar nya.
Tidak selalu melakukan aktivitas pengambilan sampah, tapi juga memberikan kegiatan sederhana kepada anak2 jalanan yang ada disekitar tempat wisata dengan menyelenggarakan dongeng sederhana megenai kebersihan lingkungan hidup.
Salah satu kegiatan mereka yang sempat saya ikuti adalah kegiatan dongeng mengenai lingkungan hidup di Taman Ayodya, di kawasan Jl. Mahakam, Blok M, Jakarta Selatan. Acara ini diisi dengan sentuhan operet sederhana yang dikuti secara spontan anak2 jalan disekitar kawasan taman Ayodya tersebut. Acara ini juga dihadiri oleh Perhimpunan Pemuda Hindu Indonesia (Peradah Indonesia) dan komunitas Sketsaku (@sketsaku) yang iku mengabadikan kegiatan tersebut melalui sentuhan sketsa.
Mereka berharap kegiatan ini bisa menjadi kegiatan bersama para warga Jakarta bersama komunitas2 lingkungan hidup lain nya untuk menciptakan Jakarta sebagai kota yang bisa lebih baik lagi dr sisi lingkungan hidup nya.
Berita terkait: "Caring without patronizing" - The Jakarta Post
Tidak ada komentar:
Posting Komentar