Setelah kita mengunjungi Pulau Handeuleum, rombongan mengarah pada salah satu teluk kecil disekitar daratan Ujung Kulon yang katanya adalah bagian dari pusat konservasi alam disana. Di teluk itu ada muasa sungai yang menjadi jalur untuk menuju hutan pusat konservasi alam. Kita menyewa 4 kano (perahu kecil) yang dimuati oleh 5-6 orang termasuk penunjuk arah...
Kapal berhenti 100 meter dari garis pantai di teluk...dari kapal menuju sungai itu kita mendayung ramai-ramai..hehe seeru juga. Ombaknya ga begitu tinggi untungnya. Suasana dan keramaian dan panasnya terik matahari di laut sekejap hilang saat kita memasuki sungai dan hutan di pusat konservasi itu...
sejuk banget begitu berada di bawah pohon2 bakau yang ada disana...air nya yang dingin dan ga asin...sangat hening dan terdengar suara burung-burung penghuni hutan...salah satu petugas yang ikut, minta kita jangan terlalu mengeluarkan suara bising. karena akan mengganggu hewan2 yang ada disekitar sana. Bahkan dayungan kita juga ga boleh berisik harus tenang..
Air yang dingin, keruh dengan lumut dan banyak batang pohon tua yang ada di sungai membuat kita ga berkedip mengamati tepian sungai yang penuh lumput dan pohon bakau. dalam hati gw kalo ada ular or buaya bisa gawat nih haha...bisa-bisa diajak nginep disana hahaha....
Hmmm suara burung hutan pun semakin nyaring...dengan gema suara nya yang khas dan keras...kita menulusuri sungat sekitar 1,5jam...sepanjang perjalanan banyak sekali jejak badak yang terdeteksi oleh petugas cagar alam yang ikut kita..."kalo kita datang lebh pagi mungkin kita bisa iat bada yang lagi minum mas " kata petugas itu....wah sayang sekali yah, kita sampai situ hampir tengah hari dan panas...
Setelah 1,5 jam mendayung, akhirnya kita kembali ke kapal untuk gantian dengan yang lain dan makan siang....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar