Jakarta - Bersosial Media dengan Pintar
Memiliki sosial media sudah seperti suatu kebutuhan di jaman ini, karena begitu banyak informasi yang bisa kita peroleh dalam jangka waktu yang sangat cepat melalui sosial media. Apalagi bagi kaum milenial, akan terasa sangat aneh buat mereka bila tidak memiliki yang namanya Facebook, Twitter, Instagram, Path, Blog dan lainnya.
Sanking banyak dan cepatnya informasi yang berseliweran di sosmed, sering kali kita tak lagi cermat memperhatikan apakah informasi yang kita peroleh itu benar atau dari sumber yang terpercaya atau malah dari sumber yang tidak jelas atau yang akrab kita sebut hoax, sehingga tak jarang tanpa kita sadari, kita menjadi oknum penyebar hoax hanya karena kita ingin berbagi info dengan teman-teman yang ada di sosmed.
Nah, supaya kita terjebak membaca berita sampah atau bahkan menjadi penyebar berita hoax, kantor dimana saya bekerja menghadirkan para pegiat sosial media yang bisa menggunakan sosial media untuk hal-hal yang positif dan mengajarkan bagaimana cara mengenali berita-berita yang tidak benar Dan kebetulan saya pun menjadi moderator acara tersebut.
Ollie, chief content officer Zetta Media berbagi tips bagaimana Ia sukses menggunakan sosial media untuk berkeliling dunia sampai akhirnya dia bisa memiliki 11 media online yang bergerak di berbagai sektor seperti Bola Media yang mengupas tentang dunia bola, Moola yang mengupas tentang literasi keuangan hingga memiliki program MerryRiana.co.
''Setiap sosial media memiliki pengaruh dan dampak yang berbeda-beda, karenanya kenali dimana kekuatanmu, keahlianmu dan mulailah konsisten melakukan hal-hal tersebut serta pastikan di sosial media mana hal tersebut harusnya dipublikasikan sehingga kita menyasar pembaca yang cocok dan potensial,'' papar Ollie.
Dengan menggunakan sosial media yang tepat, seseorang bisa sukses membawa dirinya mnjadi sosok yang layak dan diakui untuk suatu bidang tertentu, sehingga dihargai atau dengan istilah sekarang disebut 'dianggap expertise' untuk bidang -bidang yang sering kita tulis di sosial media, tentunya juga hal tersebut akan tercermin dari seberapa banyak orang yang membaca tulisan, memberi komen atas tulisan serta orang-orang yang follow akun kita.
Pangeran Siahaan, anchor Bein Sports memberi saran sebaiknya hindari debat secara terbuka di sosial media, karena tidak ada gunanya, bila memang ada hal yang kita pertanyaankan atau ada hal-hal yang menurut kita salah dari tulisan yang dipublikasikan seseorang, lebih baik kita mengirim pesan secara pribadi untuk menghindari kegaduhan.
Nah karena begitu aktifnya orang-orang mengekspresikan keberadaan dirinya beserta segala aktivitas yang dilakukan melalui sosmed, Roberto Pasaribu, Kepala Subdiv cybercrime di kepolisian mengingatkan ada banyak kejahatan yang terjadi di dunia cyber. Saat posting keberadaan kita yang sedang liburan keluar kota atau ke luar negeri, para penjahat bisa menggunakan kesempatan ini untuk menjarah isi rumah kita.
Buat para anak baru gede alias ABG yang sulit menghindari ajang narsis, bisa menjadi sasaran empuk para lelaki hidung belang yang suka berkeliaran di situs-situs pornografi atau bahkan para pledofil. Roberto mengungkapkan saat ini kepolisian fokus menangani kejahatan pornografi anak yang semakin aktif di dunia maya .
''Para orang tua, jangan lengah memperhatikan situs apa saja yang dibuka oleh anak-anak kita, mari lakukan cara harus dan pendekatan seperti layaknya seorang teman saat memberi pengertian kepada anak-anak kita betapa banyaknya kejahatan yang mengintip di dunia maya termasuk sosmed serta melalui game online,'' terang Roberto. ''Orang tua memegang peranan penting dalam mengajari anak - anak, tambahnya.
Untuk menghindari penyebaran berita sampah yang tidak jelas asal-usulnya, kita bisa mengecek melalui web centralops.net, bila hasil pencarian di Google masih membutuhkan konfirmasi. Bila suatu konten tidak jelas keberadaannya, adalah sangat bijaksana untuk unfollow konten tersebut. Pada akhirnya, ingat dan pikirkan kembali secara matang, sebelum kita menyebar berita apapun itu, karena klik jarimu yang lembut itu bisa menciptakan masalah besar bila ternyata kita salah.
Ollie bilang be nice, be wise and show appreciation