Ini memang cerita lama...sekedar sharing aja pengalaman gw pada saat melakukan perjalan ke daerah dalam rangka pembuatan video profile suatu perusahaan pemerintah.....Awal tahun 2006 lalu gw melakukan perjalanan ke Jember untuk melihat pabrik pengolahan dan lahan perkebunan Edamame sejenis tanaman kedelai Jepang. Edamame ini merupakan kualitas unggulan dan bibitnya langsung di import dari Jepang dan pada saat panen packaging nya menggunakan material dari Jepang....bahkan Jepang juga mengirim para ahlinya untuk melihat dan menjaga . Bayangkan....ternyata ada wilayah di Indonesia yang bernama Jember di Jawa Timur memiliki kontur tanah dan tingkat kesuburan yang sangat cocok dan baik...menurut peneliti Jepang....untuk menanam Edamame tersebut sehingga memperoleh hasil dan kualitas yang maksimal. Para peneliti Jepang itu mengikuti perkembangan penanaman kedelai tersebut dari masa pemilihan benih, penanaman, penyiraman, cara panen, hingga sampe pengolahan dan packaging nya.
Bahkan masuk kedalam pabrik nya udah kaya masuk ke pabrik nuklir...kita harus menggunakan pakaian khusus, dan mencuci tangan dengan cairan pembersih khusus. Dan kacang Edamae yang sudah di panen harus disortir satu persatu...jadi kalo di kulitnya ada bintik hitam kecil aja harus disisihkan, itu masuk ke KW 2 alias kualitas grade 2.
Untuk kualitas 1 seluruh nya di eksport ke Jepang, sedangkan kualitas 2 dan 3 dipasarkan ke pasar lokal, Malaysia, Korea dan Singapura. Seluruhnya ini dikelola oleh perusahaan yang bernama MT 27 (Mitra Tani Dua Tujuh). MT27 dalam memproduksi dan menanam kedelai ini dapat menyerap tenaga kerja sebanyak kurang lebih 4000 tenaga kerja apa lagi saat panen, kebanyakan kaum wanita.
Gw sendiri udah coba kacang kedelai dan susu kedelainya waahhhhh emang kualitas nomor satunya ok banget.....eeehhh tapi jangan kebanyakan juga....ntar asam urat naik hehe....
Dalam Pengembangan budidaya Edamame sama halnya dengan budidaya kedelai biasa, hanya saja untuk budidaya Edamame, pengolahan lahan harus optimal dan penanamannya bibuat bedengan/guludan. Di Indonesia kedelai jepang ini dapat dikembangkan baik di dataran rendah maupun didataran tinggi. Edamame memerlukan hawa yang cukup panas dengan curah hujan yang relatif tinggi. Sehingga jenis ini cocok bila ditanam di Indonesia yang beriklim tropis. Pada umumnya, pertumbuhan tanaman edamame dapat tumbuh baik pada tanah-tanah alluvial, regosol, grumosol, latosol, dan andosol dengan drainase dan aerasi yang baik, Selain itu, ia menghendaki tanah yang subur, gembur, dan kaya bahan organik. Keasamaan tanah (pH) yang cocok untuknya berkisar antara 5,8-7,0. Tanah yang terlalu asam akan menghambat pertumbuhan bintil akar dan proses nitrifikasi. Sebagai indikator yang paling mudah adalah jagung. Bila tanah itu baik untuk jagung, maka baik pula untuk jenis kedelai ini.
BalasHapusNamun pengembangan budidaya Edamame masih terkendala dalam penyediaan benih. Saya sendiri sedang mengembangkan benih Edamame yang bekerjasama dengan petani binaan di jember. Saat ini sudah menghasilkan 5 ton benih dan sebagian sudah dibeli oleh petani dan pengembang Edamame di daerah Bogor Jawa Barat dan sekitarnya, Semarang; Kudus dan Jawa Timur sendiri. Jika ada petani/pengembang yang ingin mencoba untuk budidaya Edamame silahkan hub. sayau via Telp./SMS di 081336954040; 085885333595 atau via
Email ariefsukir@yahoo.co.id. Saya akan membantu informasi berkaitan dengan cara / budidaya Edamame. Tq
terima kasih pak atas masukan nya...
BalasHapusDalam Pengembangan budidaya Edamame sama halnya dengan budidaya kedelai biasa, hanya saja untuk budidaya Edamame, pengolahan lahan harus optimal dan penanamannya bibuat bedengan/guludan. Di Indonesia kedelai jepang ini dapat dikembangkan baik di dataran rendah maupun didataran tinggi. Edamame memerlukan hawa yang cukup panas dengan curah hujan yang relatif tinggi. Sehingga jenis ini cocok bila ditanam di Indonesia yang beriklim tropis. Pada umumnya, pertumbuhan tanaman edamame dapat tumbuh baik pada tanah-tanah alluvial, regosol, grumosol, latosol, dan andosol dengan drainase dan aerasi yang baik, Selain itu, ia menghendaki tanah yang subur, gembur, dan kaya bahan organik. Keasamaan tanah (pH) yang cocok untuknya berkisar antara 5,8-7,0. Tanah yang terlalu asam akan menghambat pertumbuhan bintil akar dan proses nitrifikasi. Sebagai indikator yang paling mudah adalah jagung. Bila tanah itu baik untuk jagung, maka baik pula untuk jenis kedelai ini.
BalasHapusNamun pengembangan budidaya Edamame masih terkendala dalam penyediaan benih. Saya sendiri sedang mengembangkan benih Edamame yang bekerjasama dengan petani binaan di jember. Saat ini sudah menghasilkan benih dan sebagian sudah dibudidayakan dan ditanam oleh petani Edamame di daerah Bogor Jawa Barat dan sekitarnya, Jawa Tengah dan Jawa Timur sendiri. Jika ada petani/pengembang yang ingin mencoba untuk budidaya Edamame silahkan hub. sayau via Telp./SMS di 081226811448; 085733660442 atau via
Email ariefsukir@yahoo.co.id. Saya akan membantu informasi berkaitan dengan cara / budidaya Edamame. Tq