Seperti yang dikutip oleh Majalah Tempo edisi Juni 2009, ada penurunan penumpang sekitar 20% dari hari-hari biasanya. Jika Indonesia Ferry yang dahulu bernama ASDP tidak segera menyusun rencana program pelayanan publik yang baru dan penyesuai tarif maka lambat laun akan menggerus kinerja Indonesia Ferry termasuk para pengusaha angkutan sungai dan penyeberangan. Bayangkan tarif Tol Suramadu yang berlaku adalah Rp 3000 (untuk motor) dan Rp 30,000 (untuk kendaraan roda empat) sedangkan untuk tarif penggunaan ferry adalah Rp 5,800 (untuk motor) dan Rp 65,000 (untuk kendaraan roda empat).
Bagaimana Indonesia Ferry bisa bersaing dengan Jembatan Suramadu??......Memang agak sulit untuk memprediksi nya...dengan tingginya harga spareparts, bahan bakar, dan biaya operasionan dan maintanance kapal yang cukup tinggi, memerlukan effort yang tidak ringan untuk menyusun rencana tersebut. Mungkin Indonesia Ferry bisa memberikan pelayanan yang lebih attraktif, menghibur dan inovatif bagi para pengguna ferry sehingga transportasi penyebrangan ferry dapat dijadikan sebagai salah satu sarana rekresasi keluarga yang menyenangkan.
Marilah berkompetisi dengan sehat dan melayani rakyat dengan memberikan pelayanan yang terbaik, profesional, nyaman, bersih dan sistematis sehingga rakyat senang dan puas dalam menggunakan sarana publik yang ada di Indonesia ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar