Dari hasil pemeriksaan oleh Polisi kecelakaan ini disinyalir diakibatkan oleh kesalah masinis...kalo menurut ge sih polisi terlalu cepat untuk menyimpulkan penyebab kecelakaan tersebut...dr sisi komunikasi ini masih prematur dan sangat tidak baik untuk pembentukan opini publik mengenai manajemen KAI dalam melakukan pembenahan sistem. ini bergulir hingga para "poli-tikus"ikut mengobok2 proses penyelidikan kecelakaan ini....hingga terjadi pemanggilan dirut KAI dan Menhub....seperti yang sudah diberitakan oleh media-media "senayan"mendesak agar manajemen KAI di rombak dan udah sepatut nya Dirut KAI mundur....
yaahhhh gitu lah kalo udah mulut poli-tikus berbicara semua nya dengan mudah memberikan "solussi" yang sangat "pintar"dan mudah....tanpa berpikir panjang, semudah apa memperbaikin kondisi KAI saat ini....ahh males bicarakan hal yang ber bau politik....
Gw ikut prihatin lain dengan kejadian2 beruntun yang menimpa KAI....
Para korban yang dirawat dirumah sakit, di antaranya di RS Dr.Ashari, RSUD Pemalang juga RS Santa Maria :
RS Santa Maria, Pemalang (13 korban)
1. Eko Suwondo: Jalan Borobudur Manyaran, Semarang
2. Budi Suyatno: Jalan Tidar, Kelapa Dua
3. Maryono: Duren Jaya
4. Asmail Anwar: Jalan Lorong 100 Koja, Jakarta Utara
5. Tri Suryati: Poncol, Ciracas, Jakarta Timur
6. Bayu Sakti: Bukit Leyangan Damai, Ungaran, Semarang
7. Heri Pramono: Asrama Yonif 320 Tapos
8. Widya Sandi: Semarang Barat
9. Agung Yuwono
Belum teriidentifikasi: 4 orang
RSUD Dr. Ashari, Pemalang (15 korban)
1. Budi Setiawan: Desa Plombokan, Semarang Utara
2. Fikri Yadikal Khair: Perum Bintara 2 Bekasi
3. Hertiyono: Jalan Gayam, Wonodri, Semarang
4. Nyonya Yeni: Semarang
5. Bahtiar Oktaviandi: Cempaka Baru, Kemayoran, Jakarta Pusat
6. Andres: Salatiga
7. Freddy Adotan Sihombing: Jalan Damar Laut, Bagelan, Padang
Alur.
8. Eko Setiawan: Kemuben, Kendal
9. Ferij Pahaling: Gedong Songoanyaram, Semarang
10. Yulianto: alamat belum diketahui
(sumber: media online)
KAI harus SEGERA BERUBAH.....berubah sendiri atau dirubah paksa oleh rakyat.....
RS Santa Maria, Pemalang (13 korban)
1. Eko Suwondo: Jalan Borobudur Manyaran, Semarang
2. Budi Suyatno: Jalan Tidar, Kelapa Dua
3. Maryono: Duren Jaya
4. Asmail Anwar: Jalan Lorong 100 Koja, Jakarta Utara
5. Tri Suryati: Poncol, Ciracas, Jakarta Timur
6. Bayu Sakti: Bukit Leyangan Damai, Ungaran, Semarang
7. Heri Pramono: Asrama Yonif 320 Tapos
8. Widya Sandi: Semarang Barat
9. Agung Yuwono
Belum teriidentifikasi: 4 orang
RSUD Dr. Ashari, Pemalang (15 korban)
1. Budi Setiawan: Desa Plombokan, Semarang Utara
2. Fikri Yadikal Khair: Perum Bintara 2 Bekasi
3. Hertiyono: Jalan Gayam, Wonodri, Semarang
4. Nyonya Yeni: Semarang
5. Bahtiar Oktaviandi: Cempaka Baru, Kemayoran, Jakarta Pusat
6. Andres: Salatiga
7. Freddy Adotan Sihombing: Jalan Damar Laut, Bagelan, Padang
Alur.
8. Eko Setiawan: Kemuben, Kendal
9. Ferij Pahaling: Gedong Songoanyaram, Semarang
10. Yulianto: alamat belum diketahui
(sumber: media online)
KAI harus SEGERA BERUBAH.....berubah sendiri atau dirubah paksa oleh rakyat.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar