Rakyat Lapar, Kekerasan Menjamur

SOCIAL-CULTURE | Natal telah datang...alunan lagu dan puji-pujian keoada Tuhan pun dialunkan....tetapi jelang Natal dan Tahun Baru 2012 Kembali kita dipertontonkan kekejaman dan kebrutalan hasil dari perbedaan pendapat, hasil dari perebutan tanah, hasil penolakan adanya tambang dll...peristiwa di Mesuji dan Sape, Bima yang setiap hati kita liat di berita TV membuat gw berpikir, apa negara ini udah jadi negara bangsa yang tidak punya Tuhan, ga punya rasa kemanusiaan, ga punya budaya, atau sekedar ga punya pemimpin???....disatu sisi pemuka agama berteriak-teriak hentikan kekerasan, aktivis hak asasi manusia terjun langsung melakukan investigasi dan buat gerakan ini dan itu, politikus memanfaatkan sebagai panggung politik dengan menjual keprihatinan, menjual rapat, menjual "kesibukan" untuk sekedar dianggap yg paling peduli....padahal dilapangan rakyat tidak merasakan apapun dr efek yang mereka kerjakan....rakyat yang mengalami kekerasan hanya bisa pasrah dgn apa yg dialami nya....

Mau apa lagi mereka, kemana mereka akan mengadu, Komnas HAM? Polisi?? Haha....Kemana sekarang?? Ini semua masalah "perut"...mereka "lapar", mereka ga punya pekerjaan, ga punya pengahsilan yang bs hidupi dia dan keluarga nya...mau ngomongin apa juga kalo rakyat perut lapar...ga akan bisa di dengar....pertarungan antara indealisme, ideologi dan kenyataan bahwa mrk harus makan, sangat membuat rakyat sangat stress dan frustasi....kekerasan menjadi salah satu untuk mengobati rasa "lapar" mereka...karena mereka harus makan!!!

Petani Indonesia hidup dalam perjuangan yang tidak berubah...pupuk mahal, harga gabah murah, serangan beras import, belum lagi serangan hama dan bencana alam, serangan rentenir, penjualan lahan pertanian besar2an yg menghabiskan lahan pertanian, kebijakan pemerintah yang "abu abu"...cenderung menjadikan petani kita anak tiri dibanding importir beras import....apa lagi yang bs mereka kerjakan?? Harga kebutuhan terus meningkat sdg kan oendapatan mrk ga naik naik...paling cepat jual tanah dengan harga murah....setekah di jual apa??

Ada saat tulisan ini dibuat, terjadi kekerasan di Sape, Bima. Akibat penolakan adanya penambangan emas yang ditola oleh warga dan mahasiswa karena diskriminatif dan tidak memberikan manfaat dan keadilan bagi rakyat setempat. Akhirnya mereka protes dengan menduduki fasilitas umum yaitu pelabuhan. Karena tidak ada kesepakatan antara aparat dgn pihak yang protes, akhirnya aparat bertindak represif dengan membubarkan paksa dan menangkap para pemrotes....sampe sana menurut ge benar....tapi kenapa sampe ada yang mati? Kenapa pake peluru tajam?? Standar membubarkan demonstrasi harus nya ada dan dilakukan oleh aparat. Kabarnya ada tidakan balasan dari warga dengan membakar kantor kelurahan, polsek bahkan gedung DPRD Bima pun jd korban.

Kekerasan demi kekerasan terus berkumandang di negara ini....korban satu demi satu menjadi tumbal kekerasan....duka demi duka mewarnai keluarga korban.....sampe kapan Indonesia bisa terus mengakami goncangan kekerasan....negara seakan tidak ada pemimpin...negara yg sdh tidak ada lagi yang ditakuti, disegani, dan patuhi oleh warga nya...undang-undang yang tumpang tindih...ekonomi yang pro industrial dan konglomerasi....kemana rakyat harus mengadu??.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar