Sebuah studi terbaru dilakukan dengan menganalisis kebiasaan makan terhadap rincian kesehatan. Penelitian yang dilakukan terhadap hampir setengah juta orang di Cina menunjukkan bahwa mereka yang makan makanan pedas enam atau tujuh kali dalam seminggu memiliki 14 persen penurunan risiko sekarat dibandingkan dengan orang-orang yang makan kurang dari sekali seminggu.
Seperti yang dikutip dari Tempo.co, makan makanan pedas juga dikaitkan dengan rendahnya risiko kematian akibat kanker, penyakit jantung, dan penyakit pernapasan. Pada wanita, itu juga sesuai dengan penurunan risiko kematian akibat infeksi. Para peneliti menekankan bahwa temuan mereka bersifat korelasional, yakni makan makanan pedas juga dapat dihubungkan dengan kebiasaan diet lainnya, pilihan gaya hidup, atau status sosial-ekonomi.
"Misalnya, dalam masakan Cina memasak cabai dan produksi sambal. Minyak biasanya membutuhkan lebih banyak minyak dan asupan makanan pedas bisa disertai dengan meningkatan asupan makanan kaya karbohidrat seperti beras untuk meringankan sensasi pedas," kata peneliti seperti dilansir Sky News pada 5 Agustus 2015.
Penelitian, yang diterbitkan dalam BMJ, mengatakan rempah-rempah memiliki sejarah panjang yang digunakan untuk penyedap, pewarna dan mengawetkan makanan, juga telah digunakan untuk tujuan pengobatan. Penelitian yang dipimpin oleh Peking University Health Science Center di Beijing ini sejalan dengan bukti sebelumnya tentang manfaat kesehatan dari makanan pedas.
Kualitasnya telah banyak dilaporkan dalam kaitannya dengan anti-obesitas, anti-oksidan, anti-inflamasi, anti-kanker, dan efek anti-hipertensi. Selain itu, fungsi antimikroba rempah-rempah, termasuk cabai, telah lama dikenal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar