Waktu saya SD, tiada hari tanpa bermain bersama teman-teman. Kala itu permainan semua berbentuk interaksi langsung dengan lawan, apapun bentuk permainan nya. Gangsing, kelereng, layangan, tank-tank-an, petak umpet, karambol, dll. Ungkapan terpancar secara langusng dan alamiah akan rasa senang karena menang, kecewa karena kalah sangat lah terasa.
Hari Minggu lalu saya menikmati CFD di Jakarta, dan tampa sengaja bertemu dengan salah satu penjualn mainan khas jawa berbahan baku bambu, namanya Pak Suparmanto, asal Desa Semin, sekitar Wonosari, Yogyakarta. Bapak ini berjualan gangsing, pluit bambu yang bisa mengeluarkan suara-suara burung dan suling bambu. Menurut obrolan saya dengan Pak Manto ini, semua bahan bahan bambu dan pengerjaan nya emua dilakukan di Yogya.....Hah Yogya? Ya...didesa nya hampir semua warga nya mengerjakan kerajinan pembiatan mainan berbahan baku bambu, yang kemudia di bawa dan di jual di Jakarta.