Diplomasi Kuliner Indonesia Saat Ini

Sumber foto : https://news.detik.com/berita/4129599/dinner-koalisi-jokowi-kembali-lakukan-diplomasi-meja-makan

Kali ini mari kita bahas soal Diplomasi kuliner biar politik Indonesia lebih adem...

Seperti kita tahu saat ini berbagai media terutama social media sedang panas-panas nya membahas tentang hiruk pikuk nya perpolitikan Indonesia jelang pemilihan legislative dan pemilihan presiden RI.

Laman social media saya pun diwarnai berbagai kampanye hitam, fitnah dan saling serang menghiasi berbagai pemberitaan dan menambah panas suasana. Saling serang antar kedua pendukung yang tidak terkendali makin membuat suasana panas.

Beberapa waktu lalu saya sempat berdiskusi bersama kawan-kawan blogger dan aktivis politik mengenai "panasnya" suasana politik Indonesia jelang pilpres 2019 ini. Lalu saya pun bilang, ini karena hilangnya sentuhan “culinary diplomacy atau politik meja makan” yang sebenernya sudah dilakukan di Indonesia sejak jaman kerajaan dulu.


Dari jaman dulu budaya “culinary diplomacy atau politik meja makan” di Indonesia sudah menjadi “jembatan utama” dalam melakukan proses politik melalui musyawarah, dialog, negosiasi dan diskusi.

sumber foto : https://penasoekarno.wordpress.com/2010/10/29/foto-soekarno-140/


Konon dalam politik ada istilah culinary diplomacy. Diplomasi kuliner adalah sebuah cabang diplomasi yang mengkaji bagaimana makanan bisa digunakan sebagai alat untuk membangun hubungan (komunikasi dan politik) baik itu antara negara maupun skala yang lebih kecil untuk merencanakan kerja sama, dan juga alat untuk mencapai perdamaian.

sumber foto: https://nasional.tempo.co/read/290708/megawati-hadiri-jamuan-makan-malam-bersama-obama

Pandangan saya dalam culinary diplomacy atau politik meja makan, ada dua kekuatan utama yang tidak bisa pisahkan “Kuliner & Gatronomi” menjadi arwah dalam proses diplomasi diatas meja makan tersebut.

Dua kekuatan ini, Kuliner dan Gastronomi menjadi dasar value sebuah hidangan . Untuk pemahaman dasar mengenai kedua hal ini :

Kuliner adalah seni mengolah resep menjadi makanan yang dilakukan pemasak yang berhubungan dengan mengolah, masak-memasak, dan meracik makanan (di dapur). Keterwakilan yang mencicipi makanan tidak ada dalam kuliner, tapi ada dalam gastronomi.

Gastronomi adalah bukan menekankan kepada keahlian memasak tapi seni menyiapkan hidangan yang proper dan menarik sehingga kenikmatan dan kelezatab makan dapat diperlihatkan.
Saya yakin ada banyak studi dan kajian yang menjelaskan bahwa Diplomasi kuliner itu amatlah penting. Hampir sama dengan instrument lainnya seperti musik yang bisa membawa pesan politik, begitu pula makanan.


Diplomasi Kuliner Indonesia Saat Ini

Saat ini di Indonesia, tokoh yang terkini dan sering melakukan Diplomasi Kuliner adalah Jokowi.
Sosok Jokowi adalah tokoh politik yang menjalankan diplomasi kuliner dengan baik saat dia menjadi Walikota Solo. Yang paling viral adalah saat jokowi menjamu ratusan pedagang kaki lima yang menempati area Monumen 45 Banjarsari.

Jokowi saat itu melakukan jamuan makan siang hingga 54 kali dengan para pedagang kaki lima. Pesan utama yang infin disampaikan Jokowi adalah mengungkapkan keinginannya untuk merelokasi pedagang ke lokasi yang baru.


Pada momen tersebut Diplomasi Kuliner terjadi dan terlihat kebutuhan para pedagang dan solusi yang diberikan Jokowi. Maka tercapailah kesepakatan untuk proses relokasi dengan lancer dan damai. Tanpa makan siang (Diplomasi Kuliner), tentu proses negosiasi untuk relokasi ini berjalan akan lebih berat dan keras.

Bahkan saat menjadi presiden pun Jokowi saat kunjungan kerja ke beberapa daerah tidak melewatkan mengunjungu beberapa tempat kuliner andalan di setiap daerah bahkan mengajak beberapa warga sekitar untuk makan bareng satu meja.

Diplomasi Kuliner yang dijalankan oleh Jokowi saat menjadi presiden menurut catatan saya adalah ketika Jokowi mengundang beberapa ketua umum partai untuk bersantap di Istana Negara dalam waktu terpisah.

Tidak lupa juga saat itu Jokowi mengundang Prabowo Subianto untuk makan siang di Istana. Dan ini adalah kunjungan balasan setelah sebelumnya Jokowi berkunjung ke rumah Prabowo, di Desa Bojong Koneng, Bogor. Di Istana.

Saat itu saya yakin Jokowi melakukan research kecil-kecilan untuk mengetahui menu kesukaan Prabowo. Dan akhirnya Jokowi menjamu Prabowo dengan hidangan ikan bakar.

Setelah Jokowi mengundang Prabowo, Jokowi pun mengundang Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri. Sehari kemudian, Jokowi mengundang Ketua Umum Partai Nasional Demokrat Surya Paloh, Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Muhammad Romahurmuziy, dan Ketua Umum Golkar Setya Novanto dalam waktu yang berbeda.

Dan setelah nya Diplomasi Kuliner itu Jokowi menjadapat dukungan dari mayoritas partai besar yang ada di Indonesia untuk maju menjadi calon presiden RI periode 2019 - 2024.

Seandainya Diplomasi Kuliner ini dilakukan secara terus menerus oleh para elite politik Indonesia saat ini saya yakin politik Indonesia akan makin adem dan industry kuliner dan gastronomi Indonesai akan menjadi panglima terdepan.

Dulu Diplomasi Kuliner Jokowi membuahkan keberhasilan dalam mejalankan program-program nya di Solo dan menjadinya sebagai Gubernur Jakarta hingga terpilih menjadi Predisen RI periode 2014 - 2019  .

 Apakah langkah Jokowi kali ini juga berakhir manis pula? Jawabannya tentu klasik: mari kita tunggu sama-sama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar